Nur Hasyim S Anam Ii
Wali Songo Dan Kitab Sezaman.
Ada beberapa hal yang perlu dikritisi dalam video ini.
1. Kiai Imad mengatakan bahwa kitab tafsir kalla saya’lamun karya KH. Maimun Zubair padahal sudah sangat jelas di sampulnya tertulis siapa penulisnya. Apa dia takut mau menyebut kealiman Lora Muhammad Ismail Al-Ascholy menantu Rais Amm? ataukah dia mengira penulisnya adalah Lora Muhammad Ismael Al Kholilie yang dalam beberapa tulisan telah menelanjangi beliau sehingga beliau ada sentimen?
2. Dia bangga karena mbah moen menetapkan bahwa wali songo sebagai dzurriyah Rasulullah SAW. Padahal kitab itu bukan kitab sezaman. Mengapa tidak dibatalkan juga tuh nasab wali songo?
3. Mbah mun mengitsbat wali songo bukan berarti menafikan ba’alawi. Atau bisa jadi yg dimaksud mbah moen wali songo sayyid itu ya dari jalur ba’alawi. Santri sarang pasti sangat paham bagaimana ta’dzimnya mbah Moen kepada para habaib.
4. Kiai Imad mengatakan: “Dan sama sekali tidak ditemukan mbah Moen mengitsbat Ba’alawi sebagai keturunan Rasululkah shallallahu alayhi wasallama”. Entah karena dia tidak tahu atau pura2 tidak tahu? Dalam kitab Al-Ulama’ Al-Mujaddidun mbah Moen menyebutkan tentang Ba’alawi:
العلماء المجددون، الشيخ ميمون زبير الحاج. ص ٥٥
وماذا قلتم لهؤلاء *السادة العلوية* الذين حرم عليهم الأموال الزكوية بعد ما انعدمت حظوظهم من نحو الفئ والغنيمة، ألا تحل لهم الأموال الزكوية ؟
ففي الميزان الكبرى؛ ج : ۲ / ص: ١٧ : وسمعت سيدي عليا الخواص رحمه الله تعالى يقول : تحريم الصدقة على بني هاشم وبني المطلب تحريم تعظيم وتشريف وتتزيه لهم عن أخذ أوساخ الناس لا إثم عليهم لو أخذوها. اهـ. (1)