ALLAH MEMBERIKAN PELAJARAN KEPADA PARA BUDAK HARTA, TAHTA DAN WANITA
Oleh Kh. Luthfi Bashori
Imam Ahmad bin Idris berkata:
“Allah memberi pelajaran kepada para tokoh (pelaku) dengan kisah iblis bersama Nabi Adam”.
Seorang muslim yang terlalu sibuk mengurusi harta, tahta dan wanita hingga meninggalkan urusan ketaatan, kepatuhan dan ibadah kepada Allah, maka dikhawatirkan saat matinya kelak menjadi jauh dari rahmat Allah.
Para pengejar harta hingga kaya raya, yang tidak mengindahkan batas halal dan haram, yang kepentingannya hanya untuk mengeruk dana sebanyak-banyaknya, tanpa memeriksa status hukum sumber dana tersebut menurut syariat, maka dia termasuk budaknya harta.
Para penghamba tahta hingga berpangkat tinggi, yang terlalu fanatik terhadap kedudukannya, hingga menomerduakan urusan syariat Islam dan rasa takut kepada Allah, maka dia termasuk budaknya tahta.
Para pengejar wanita yang bukan istrinya, hingga merasa sudah terbiasa dan tidak merasa perilakuknya diawasi oleh Allah, maka dia adalah budaknya hawa nafsunya.
Bahkan seseorang yang nampak secara dhahir sebagai ahli ibadah, namun hatinya lalai terhadap keikhlasan serta rasa takut kepada Allah, maka rawan pula kelak dirinya dijauhkan dari rahmat Allah.
Imam Ahmad bin Idris melanjutkan:
“Sesungguhnya iblis beribada kepada Allah SWT dengan berlipat-lipat kali lamanya dari umur dunia. Kemudian dia dikeluarkan dari cahaya (keimanan) menjadi kegelapan (kekafiran), dari kedekatan (rahmat) menjadi kejahuan (laknat), karena disebabkan menolak perintah Allah agar bersujud menghormat walaupun hanya sekali saja kepada Adam. Iblis tidak mengindahkan perintah sujud menghormat, karena dia menyibukkan diri dengan urusan lain selain perintah Allah SWT.
Sebelumnya terdengar info bahwa salah satu dari kumpulan para malaikat (penghuni sorga) itu ada yang tidak bersedia bersujud. Maka tatkala Allah memerintahkan mereka bersujud, masing-masing dari mereka segera bersujud karena takut menjadi malaikat yang tidak sujud. Namun Iblis yang saat itu ikut dalam kumpulan para malaikat, tidak segera bersujud, tetapi dia berusaha memeriksa siapa kira-kira yang tidak bersujud di antara mereka.
Ketika dia sibuk dengan urusan lain selain perintah Allah, maka terjadilah peristiwa yang menimpanya hingga akhirnya diusir dari sorga. Sejak itulah seluruh malaikat diliputi rasa takut kepada Allah, begitu pula para Nabi”.
Syariat Allah yang pertama kali dilanggar oleh kalangan makhluk ciptaan Allah adalah perintah sujud menghormat kepada Nabi Adam. Maka penyebab murka Allah bagi seluruh makhluk, adalah pelanggaran syariat (perintah) Allah dalam segala urusan.