Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Syihab meminta pemerintahan baru yang akan datang untuk konsisten dalam membela Palestina.
“Supaya sikap membela Palestina itu tidak boleh berubah dan bergeser, jangan sekali-kali pemerintahan baru yang akan datang bermimpi untuk menjalin hubungan diplomatik atau ekonomi atau hubungan apapun dengan Israel,” jelas Habib Rizieq dikutip Suara Islam, Rabu (12/6/2024) dari acara dialog di IBTV.
Habib Rizieq juga mengingatkan agar di jajaran pemerintahan yang akan datang berhati-hati supaya tidak kemasukan orang-orang yang pola pikirnya melihat Israel itu sebagai sahabat atau pihak yang menguntungkan.
“Bahkan hati-hati dengan orang-orang yang punya pandangan bahwa penyelesaian Palestina itu harus solusi dua negara (two state solution),” tegasnya.
Menurut Habib Rizieq, membagi dua negara itu bukan solusi. “Justru menjerumuskan bangsa Palestina untuk kehilangan daripada sebagian negerinya, ini enggak boleh terjadi,” ungkapnya.
“Israel di sana itu penjajah dan satu jengkal pun Israel tidak punya hak di atas tanah bumi Palestina. Jadi Palestina harus merdeka seutuhnya, tidak ada itu negara Israel,” tambahnya.
Kata Habib Rizieq, seluruh bangsa Israel itu harus dikembalikan ke tempat mereka berasal. “Dulu mereka datang dari Inggris, Hongaria, Belanda, mereka datang dari berbagai belahan Eropa, kembalikan mereka ke negeri-negeri tersebut,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa hingga hari ini, banyak sekali penduduk Israel yang memiliki dua kewarganegaraan, satu sebagai warga negara Israel satu lagi sebagai warga negara dari mana mereka berasal.
“Jadi tidak ada itu di belah jadi dua negara, jadi bubarkan negara Israel, tidak ada lagi itu warga negara Israel, biarkan mereka menjadi warga negara dari asal mana negara yang mereka datang,” tandas Habib Rizieq.
Sumber : suaraislam