Dengan slogan kebebasan, Anda bisa mengatakan apa saja semau Anda, berbuat apapun seperti yang Anda inginkan, menghujat agama, membakar kitab suci, mengumbar aurat, penyimpangan seksualitas. Itulah cara Yahudi merusak barat dahulu. Bisa kita lihat bagaimana dahulu wanita Eropa berpakaian sopan menjadi telanjang. Dan cara yang sama slogan kebebasan mereka merusak umat Islam.
Siapapun para aktivis kebaikan yang peduli pada moral bangsanya dan para penentang atheisme mau tidak mau harus bersatu-padu untuk menghadapi kehinaan yang ditebar Yahudi agar mampu membendung arus ini, yang datang dalam bentuk film-film porno dan propaganda LGBT melalui media sosial, televisi, buku-buku seks, majalah-majalah yang secara khusus menyeru kepada kehinaan yang didanai oleh Yahudi dan dengan pena-pena Yahudi baik secara terselubung maupun secara terang-terangan. Para aktivitas kebaikan harus bersatu padu meski harapan untuk mendapatkan hasil dari jerih payah menjaga akidah saudara seimannya sangat berat.
Terkait menebar dan menyampaikan petujuk kepada mereka, ada sekelompok kaum yang disebut oleh Al-Qur`an. Al-Qur`an menjelaskan bahwa mereka ini tidak berputus asa untuk menunjukkan orang lain, meski mereka tahu Allah akan membinasakan mereka yang berpaling, dengan harapan agar mereka bertakwa. Allah Ta’ala berfirman;
وَاِذْ قَالَتْ اُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُوْنَ قَوْمًاۙ اللّٰهُ مُهْلِكُهُمْ اَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ قَالُوْا مَعْذِرَةً اِلٰى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖٓ اَنْجَيْنَا الَّذِيْنَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوْۤءِ وَاَخَذْنَا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا بِعَذَابٍۢ بَـِٔيْسٍۢ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, ‘Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?’ Mereka menjawab, ‘Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.’ Maka setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang orang berbuat jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik’.” (QS. Al-A’raf: 164-165)
Syekh Abdul Halim Mahmud berkata,’’Melalui ayat-ayat ini, Allah menjelaskan bahwa tidak ada kata putus asa dalam kamus dakwah, dan Allah membalas para da’i dengan balasan mulia berupa keselamatan. Allah menjaga mereka dengan pertolongan-Nya sehingga mereka selamat dari azab.’’
Separah apapun kerusakan, dan seberat apapun rintangan, dakwah tidak boleh loyo apalagi terhenti. Metode bisa berbeda yang terpenting menjaga persatuan harus dikedepankan karena pertolongan Allah akan disegerakan kalau kita bersatu dan tidak bercerai-berai.
Abu Hasan_313