KEBANYAKAN JOGET GEMOY, MENGHILANGKAN MURU’AH/ETIKA
Muru’ah adalah kehormatan manusia dan sering disamakan maknanya dengan kata Marwah dalam Bahasa Indonesia. Muru’ah secara bahasa bermakna kehormatan dan harga diri yang berdampak terhadap etika.
Dalam kitab Fathul Mu’in, halaman 301 disebutkan, bahwa keseringan berjoget itu akan menghilangkan muru’ah seseorang.
واكثار ما يضحك بينهم او لعب شطرنج او رقص بخلاف قليل الثلاثة
Artinya: “Kebanyakan membuat orang tertawa (ngelawak), main catur, atau menari, bisa menghilangkan muruah, jikalau hanya sesekali, maka tidak apa-apa”
Menurut Imam AlQurthuby, hoby berjoget yang keseringan dilakukan itu termasuk bentuk kesombongan.
Allah berfirman dalam surah Al-Isra’ ayat 37
لَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا {الإسراء: 37}
Artinya: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan cara Al-Marah, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”
Imam AlQurthuby menjelaskan tafsir ayat tersebut di dalam tafsir Al-Qurtuby juz 10, halaman 263
اسْتَدَلَّ الْعُلَمَاءُ بِهَذِهِ الْآيَةِ عَلَى ذَمِّ الرَّقْصِ وَتَعَاطِيهِ. قَالَ الْإِمَامُ أَبُو الْوَفَاءِ ابْنُ عَقِيلٍ: قَدْ نَصَّ الْقُرْآنُ عَلَى النَّهْيِ عَنِ الرَّقْصِ فَقَالَ:” وَلا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً” وَذَمَّ الْمُخْتَالَ. والرقص أشد المرح والبطر
Artinya: “Para ulama berdalil dengan ayat ini untuk mencela joget dan pelakunya. Al-Imam Abul Wafa bin Aqil mengatakan, Al-Qur’an menegaskan atas larangan terhadap menari.
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan cara Al-Marah (penuh kesenangan). Dan ayat ini juga mencela kesombongan. Sedangkan joget itu adalah bentuk jalan dengan ekspresi sangat-sangat senang dan penuh kesombongan”.
Rasulullah SAW telah mengingatkan:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ (رواه مسلم)
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR Muslim).
Sebaiknya seorang muslim itu rajin mengaji daripada rajin berjoget gemoy
Sumber : Luthfibashori