Politik Identitas Dari Sudut Pandang Tokoh NU Garis Lurus
KH. Idrus Ramli
(Ketua Umum NU.GL):
“Saat menghadapi persiapan pemilu 2024 ini, beberapa pihak, bahkan di kalangan umat Islam ada yang menampakkan alergi terhadap istilah POLITIK IDENTITAS, bagaimana Kyai menanggapinya ?”
KH. Luthfi Bashori
(Imam Besar NU.GL)
“Saya justru mengajak umat Islam untuk memperkuat praktek politik identitas, khusus untuk kalangan umat Islam. Karena Allah SWT yang memerintahkan dalam firman-Nya:
فقولوا اشهدوا بأنا مسلمون
“Maka saksikanlah, bahwa kami ini umat Islam!”
Jadi sangat perlu kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita sangat berkepentingan terhadap identitas pemimpin muslim yang sejati, yang dapat berlaku adil serta dapat mengayomi semua warga di suatu negara.
KH. Idrus Ramli:
“Kita kan hidup di Indonesia, sebagai masyarakat yang mengakui keberadaan Pancasila menjadi dasar negara, sedangkan di sekitar kita ada pemeluk ajaran agama selain Islam, seperti pemeluk Nasrani, Hindu, Budha, dan Konghucu, apakan ayat yang Kyai sampaikan tadi juga berlaku untuk seluruh penganut agama-agama resmi yang ada di Indonesia?
KH. Luthfi Bashori:
“Ya, benar. Tentunya kita persilahkan juga mereka menggunakan politik identitas sesuai dengan keyakinan masing-masing. Itu karena kita sebagai warga Aswaja yang selama ini tidak menolak keberadaan Pancasila sebagai dasar negara. Sedangkan cara kita bertoleransi serta menghormati keberadaan penganut agama selain Islam, di antaranya dengan mempersilahkan mereka menafsiri Pancasila terutama pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa itu, ya sesuai dengan keyakinan mereka. Demikian juga dengan fenomena pembicaraan politik identitas pun kita mempersilahkan mereka menghimpun kekuatan secara politis yang sesuai dengan identitas masing-masing, saya kira sangat logis yang demikian ini berjalan dan berlaku di Indonesia.
KH. Idrus Ramli:
“Berarti ayat:
فقولوا اشهدوا بانا مسلمون
“Maka saksikanlah, bahwa kami ini adalah umat Islam”
Termasuk ayat pentingnya berpolitik identitas, dan ini tidak menyalahi atur demokrasi di Indonesia?
Karena yang saya perhatikan, justru yang kencang menolak politik identitas ini datangnya dari beberapa tokoh Islam sendiri. Apa tanggapan Kyai?
KH. Luthfi Bashori:
“Kalau menurut saya, kalau ada orang Islam yang phobia (alergi) terhadap politik identitas, berarti dia tidak paham terhadap ajaran Syariat Islam, serta buta terhsdap makna dan praktek sistem demokrasi yang sesuai dengan Pancasila.
KH. Idrus Ramli:
“Benar Kyai, di Amerika, negara kelahiran sistem demokrasi saja, pada pemilu yang barusan lalu, Joe Biden justru menggunakan isu agama sebagai dasar perpolitikan di Amerika.
KH. Luthfi Bashori:
“Nah, itu dia yang namanya praktek politik identitas yang no problem menurut para politikus dunia!”