GUS … !?
Gus itu aslinya panggilan untuk putra seorang Kyai ‘alim yang mengamalkan ilmunya.
Walaupun ada juga ‘Gus’ yang bukan anak Kyai, tapi jadi anaknya MEDIA, karena media-lah yang membesarkan namanya, jadi akhlaq-nya juga sama dengan isi media, terkadang bagus dan terkadang juga buruk, terkadang suka memuji, tapi tak jarang suka menghina orang lain di depan publik.
Sebutan Gus sangat umum di Jawa. Gus adalah sebutan atau gelar yang ditujukan kepada anak muda keturunan Kyai di Jawa. Gus ini merupakan anak kandung Kyai.
Ketika dia naik menjadi pengurus pesantren menggantikan ayahnya, dia akan bergelar Kyai. Gus yang nyandar pada dirinya jadi menghilang, demikian seperti yang disadur dari NU Online.
Selain kepada anak kandung, Gus juga bisa disematkan kepada anak laki-laki mantu Kyai pengasuh pesantren.
Mantu Kyai akan dipanggil Gus meskipun tidak memiliki garis keturunan Kyai.
Seorang Gus bisa ditahbiskan jadi Kyai. Pada tahap ini, seseorang yang dipanggil Gus itu bisa menerimanya, atau bisa juga tidak, terserah dia.
Kalau lebih suka dipanggil Gus, maka dia bisa tetap bergelar Gus daripada Kyai, meskipun sudah naik kedudukan menjadi kepala pesantren warisan ayahnya.
(Edisi copas)
https://www.facebook.com/share/12EpikwSBni/
