Bedah Pemikiran Mbah Hasyim Asy’ari

TERMASUK TANDA DEKATNYA HARI QIAMAT

(Bedah Pemikiran Mbah Hasyim Asy’ari)

Oleh KH. Luthfi Bashori

Dalam buku Risalah Ahlis Sunnah wal Jamaah karya KH. Hasyim Asy’ari disebutkan, bahwa tanda-tanda dekatnya Hari Qiamat banyak sekali. Antara lain: Tidak adanya orang yang membantu dan menolong (urusan) agama. Ini adalah (makna) sabda Nabi Muhammad SAW: “Akan datang kepada manusia suatu masa di mana orang yang sabar di antara mereka terhadap agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.” (HR. Imam At-Tirmidzi dari Shahabat Anas bin Malik RA).

Maksud dari hadits ini adalah, bahwa orang Islam yang konsisten menjalani kewajiban bersyariat, maka akan banyak gangguan, banyak musuhnya, ia juga akan dikucilkan oleh masyarakat, bahkan dianggap radikal, intoleran, ekstremis jika ia berani mengajak umat Islam untuk kembali kepada ajaran agama secara baik dan benar.

Hal ini karena di akhir jaman, akan terjadi mayoritas umat Islam itu menjauh dari ajaran agamanya, dan mereka lebih cenderung menjalani kehidupannya hanya disesuaikan dengan keinginan hawa nafsunya dan kebutuhan pribadi, yang tidak ingin terikat dengan aturan syariat Islam.

Maka, tatkala ada sekelompok orang yang taat Syariat, berusaha mengajak umat Islam agar kembali ke jalan yang benar, yaitu mengamalkan Syariat Islam secara sempurna, maka umat Islam yang menjadi penghamba hawa nafsu itu akan merasa terpukul, tersakiti dan terganggu, sehingga bereaksi dan berusaha mengucilkan, memusuhi, pihak-pihak yang dianggap berani melarang hawa nafsunya itu, minimal dengan cara menuduh radikal, intoleran, ekstrem dan tuduhan jahat lainnya terhadap para pemegang ajaran Syariat, karena itulah sangat berat bagi para da’i kebenaran, ibarat mereka itu memegang bara api yang menyala. Ternyata jaman sekarang sudah terjadi.

Berikutnya, KH. Hasyim Asy’ari mengatakan, bahwa di antara tanda-tanda dekatnya datang hari Qiamat terdapat dalam hadits-hadits berikut: “Pada akhir zaman, kelak akan ada banyak ahli ibadah dan ahli qira-at (pembaca Al-Qur’an) yang fasik. (Diriwayatkan dari Shahabat Anas RA oleh Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya dan juga  ImamAl-Hakim dalam Al-Mustadrak).

Maksudnya, akan terjadi di akhir jaman, ada sebagian orang yang secara lahiriyah dianggap alim  (ulama) dan shaleh, karena ia sangat menguasai ilmu syariat agama serta ahli ibadah yang berpenampilan layaknya tokoh agama, tapi ternyata di sisi lain ia kerap berbuat maksiat, misalnya ia sengaja menjual almamater agamanya demi segepok uang atau demi kedudukan dalam sebuah jabatan, hingga ia berani menghalalkan apa yang semestinya haram dan sebalikknya mengharamkan apa yang semestinya halal.

Contoh di akhir jaman akan bermunculannya tokoh-tokoh agama yang tidak konsisten terhadap fatwa yang telah ia keluarkan sendiri, misalnya sebelum mendapat gelontoran dana dari salah satu pihak, ia berfatwa semisal bahwa Asuransi Jiwa itu hukumnya haram sesuai kajian dalil-dalil Syariat, namun setelah ia mendapatkan sejumlah uang sogokan, atau mendapat fasilitas jabatan, tiba-tiba berbalik arah mendukung sistem Asuransi Jiwa untuk diterapkan di kalangan umat Islam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *