Habib Fikri bin Shahab Pakar DNA, “Tes DNA Tidak Akurat dan tidak Kredibel Menentukan Nasab Seseorang”

Bersama Habib Fikri bin Shahab Ba’alawi (moderator) dalam acara di Masjid Istiqlal Houston Texas Amerika Serikat.

Bacaan Lainnya

Habib Fikri bin Shahab, seorang pakar DNA yang tinggal di Houston Texas Amerika Serikat. Berikut pernyataan beliau tentang DNA.

Penjelasannya agak panjang Ustadz, tapi intinya sampai saat ini tidak ada studi ilmiah yang kredibel yang bisa memastikan keturunan jalur laki2 seseorang atau satu suku sampai melebihi 1000 tahun, termasuk nasab Asyraf yang digambar-gemborkan itu. Saya menemukan banyak kejanggalan ketika sudah melebihi 15-20 generasi. Antara teori dan kenyataan di lapangannya berbeda.

Hal yang sama juga ditemukan di kelompok Yahudi, bahkan dari kelompok Kohanim yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Harun. Hanya 40% yang berada di dalam kluster yang sama dan pada umumnya bukan dari kelompok Rabbi yang punya nasab yg kuat.

Sekelompok Asyraf yang diambil jadi contoh dan match satu sama lain itu sama sekali tidak representatif karena banyak sekali Sadah/Asyraf yang tidak sama dengan kelompok ini. Contohnya Sadah Jailani, Idrisi, Rifa’i, Qazwini, Bayyati (Musawi), sebagian dari Bani Husein, Uraydhiyin dan banyak lagi yang lainnya semuanya tidak sama match dengan yang dianggap jadi acuan itu.

Apakah semua sadah ini juga mau dibatalkan oleh para pembatal nasab ini?

Bukan cuma dari kelompok Sadah saja, berbagai orang2 yang mengklaim sebagai keturunan Quraish, Bani Abbas dan Bani Hasyim lainnya tidak cocok dengan dengan pola genetik yang diusung para pembatal nasab ini. Termasuk di dalamnya Bani Syaibah yang diberikan amanah Nabi sbg Sadanah Ka’bah. DNA mereka pun tdk sama dengan pola genetik yang digadang-gadang sebagai DNA Quraish.

Dari pengalaman mengumpulkan dan analisa data sementara ini saya jumpai berbagai ketidakcocokan dan anomali ketika digunakan utk melacak nasab jauh. Akurasinya memang sangat tinggi utk 10 generasi ke bawah, semakin dekat semakin akurat. Tapi semakin jauh ke atas sulit memastikannya.

Wallahu a’lam apakah nanti akan ada perkembangan baru lagi. Ilmu ini masih berkembang dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu berbahaya menggunakan hal yang sifatnya dhanni utk memastikan nasab yang sudah puluhan generasi itu…

Sumber : fbmuhammadidrusramlireal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *