HEMAT PANGKAL BERKAH

Oleh KH. Luthfi Bashori

Umumnya orang Indonesia meyakini sebagaimana dalam pepatah yang masyhur dikenal: “Hemat pangkal kaya”. Namun menurut ajaran hadits Nabi SAW itu justru dikatakan “Hemat pangkal berkah.”

Kenyataan di lapangan, banyak orang kaya tapi hidupnya tidak berkah, hingga tidak puas-puasnya ia mengejar harta sampai melupakan ibadah, bahkan ada pula orang kaya yang berani menerjang perkara yang diharamkan oleh syariat dan dilarang oleh negara, seperti korupsi, demi untuk menambah kekayaan pribadinya.

Namun, orang yang kehidupan dan hartanya itu diberi keberkahan, maka kekayaan harta yang dimilikinya itu dapat memberi manfaat bagi dirinya, keluarganya bahkan bagi orang lain, dan dapat menunjang giatnya beribadah kepada Allah, seperti rajin bersedekah, ikut membangun tempat ibadah, sering berhaji, umrah dan ziarah makam Nabi Muhammad SAW, dan berbagai ibadah sosial lainnya. 

Rasulullah SAW bersabda: “Takarlah makanan kalian (berhematlah), niscaya makanan kalian akan diberkahi”.

Hadits ini menganjurkan kepada kita agar menakar makanan pokok menurut perhitungan yang berlaku secara umum, karena sesungguhnya bersikap ekonomis itu merupakan sebagian dari kehidupan, dan akan membawa kepada keberkahan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *