IMAM BESAR NUGL MENYIKAPI DEBAT NASAB

MENYIKAPI DEBAT NASAB

Bacaan Lainnya

Ditanya tentang sikap saya terhadap pro – kontra atau heboh Nasab Ba’alawi & Nasab Dzurriyah Walisongo.

Jawaban ringan saya sebagai berikut:

Kalau saya pribadi selama ini, Alhamdulillah saya berkumpul dangan kalangan Saadah Ba’alawi & kalangan para Kyai yang menjadi keturunan Para Walisongo (berdasarkan buku manuskrip keluarganya masing-masing).

Saya tetap meyakini bahwa Para Saadah Ba’alawi & Para Kyai Dzurriyah Walisongo itu SAMA-SAMA Dzurriyah dan anak cucu Rasulullah SAW, serta sama-sama dari jalur Imam Ahmad bin Isa Almuhajir, hanya saja beda status: Masyhur & Mastur, itu saja.

Saya sering menemukan tulisan atau prasasti nasab di beberapa pondok kuno milik kakek moyang pengasuhnya, semisal Kyai Fulan bin Fulan nasabnya sambung kepada Rasulullah SAW lewat jalur Walisongo.

Ya saya langsung percaya dan yakin kebenarannya (tanpa perlu saya ingkari sedikitpun).

Salah satunya, manuskrip milik seorang kyai sepuh yang sudah lama Almarhum, dari daerah Dukaton Pasuruan, saya sudah pernah melihat sendiri secara langsung, beliau mempunya buku manuskrip besar, berisi sisilah keluarganya yang sambung kepada Rasulullah SAW.

Seperti juga saat saya dulu dikenalkan dengan salah satu anak murid saya, yaitu Hb. Zein Babud⁩, Lawang sebagai putra dari Hb. Abdullah bin Zein Ba’abud, Singosari, yang mana kakeknya adalah dari kalangan Ba’alawi, sekaligus menjadi tetangga rumah ayah saya.

Maka saat itu, saya langsung percaya saja 100% tanpa, harus minta bukti buku silsilahnya atau data yg lain, apalagi tes DNA, dan saya terima sebagai santri dari kalangan Saadah Ba’alawi di pesantren Ribath Almurtadla yang saya dirikan.

Mungkin sikap saya seperti ini juga, karena keawaman saya terhadap silsilah nasab, jadi saya langsung yakin kebenarannya, baik nasab para Kyai dari keturunan Walisongo yang berasal dari jalur laki-laki, maupun nasab keturunan Ba’alawi (tanpa harus minta syarat TES DNA).

Saya pribadi tidak pernah mengambil sikap merasa pusing, kalau semisalnya mendengar berita, ada Habib yang mengingkari adanya keturunan Walisongo dari jalur lelaki yang termasuk dzurriyah Rasulullah SAW, atau jika ada Kyai yang meragukan keabsahan keturunan Ba’alawi adalah Ahli Baitnya Rasulullah SAW.

Bagi saya kalau ada pengingkaran seperti itu, yaa NGGAK NGARUH sama sekali terhadap keyakinan saya dan tentunya keyakinan ‘berpuluh-puluh orang seperti saya’ lainnya, baik pengingkaran terhadap status Ba’alawi maupun status Dzurriyah Walisongo.

(Termasuk heboh debat tentang nasab, menurut pantauan saya, kemungkinan besar ditunggangi agenda politik di balik itu semua, yaitu untuk menjegal Anies Baswedan).

Wallahu a’lam.

LUTHFI BASHORI

Pos terkait