JIKA HILANG RASA MALU

✍️ KH. Luthfi Bashori

Rasa malu pada diri seseorang yang diletakkan pada tempatnya itu sangat mulia dalam pandangan Allah, Rasulullah SAW, para Malaikat dan seluruh umat manusia.

Sebaliknya, sirnanya rasa malu pada diri seseorang itu adalah aib dan tercela di hadapan semua pihak. Contoh ringan, jika ada orang yang tidak mempunyai rasa malu pada dirinya, lantas ia bertelanjang bulat berjalan di depan publik, maka semua pihak akan merasa terganggu oleh perilakunyanya, dan setiap orang yang menemuinya akan berpikir bahwa orang tersebut sudah gila dan tidak punya akal.

Belum lagi para Malaikat akan mengecamnya dan Allah serta Rasulullah SAW pun akan murka kepadanya, karena orang ini tidak mengindahkan atauran norma agama maupun norma kemasyarakatan. Kecuali jika ia adalah orang gila.

Rasulullah SAW bersabda: “Hendaknya seseorang di antara kalian merasa malu terhadap kedua malaikat pencatat amal perbuatan yang selalu bersamanya, sebagaimana seseorang malu terhadap dua orang tetangga shaleh-nya yang selalu bersamanya sepanjang malam dan siang hari-nya.” (H.R Imam Baihaqi).

Kedua malaikat ini adalah malaikat pencatat amal-amalnya, yang di sebelah kanan nya adalah malaikat Raqib pencatat amal kebaikan, sedangkan yang di sebelah kirinya malaikat Atid pencatat amal keburukan, seperti yang di sebutkan dalam firman Allah yang artinya: “Dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang di ucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 16 – 18).

Namun rasa malu yang diletakkan pada situasi yang salah, bukan menjadi kebaikan bagi dirinya, namun seringkali akan menjadi bencana. Contoh ringan, ada orang yang merasa malu minta pertolongan kepada orang lain, hingga suatu saat ia berada di kerumunan massa dan datanglah gerombolan pembegal jahat yang membawa senjata tajam yang mengancamnya.

Semestinya orang tersebut bisa berteriak minta tolong kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, namun karena ia malu, akhirnya para penjahat itu merampok dirinya hingga membunuhnya.

Pos terkait