✍️ KH. Luthfi Bashori
Perbedaan utama fakir dan miskin adalah tingkat kesulitan ekonomi yang dialami: fakir adalah orang yang tidak memiliki harta sama sekali atau tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya (kurang dari setengah), sedangkan miskin adalah orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara keseluruhan.
Fakir membutuhkan bantuan lebih besar karena kondisinya yang sangat kekurangan, sementara miskin masih memiliki sebagian kebutuhan terpenuhi tetapi masih dalam keadaan kekurangan.
Mencintai fakir miskin itu pertanda ikhlasnya cinta seseorang. Karena tidak ada yang diharapkan di balik mencitai fakir miskin. Para fakir tidak memiliki materi atau harta yang dapat menyenangkan pecintanya. Beda halnya dengan seseorang mencintai orang kaya, yang kemungkina ada maksud tertentu, ada udang di balik batu, hingga tidak jarang pecinta orang kaya tersebut mempunyai maksud tersembunyi hingga tidak ikhlas karena Allah ta’ala.
Rasulullah SAW bersabda: “Bagi setiap sesuatu ada kuncinya, dan kunci surga ialah mencintai orang-orang miskin dan fakir.” (HR. Ibnu La-al dari Ibnu Umar).
Kunci surga itu ialah cinta kepada kaum fakir miskin. Dikatakan demikian karena kebanyakan orang yang masuk surga itu terdiri atas kalangan fakir miskin. Dalam hadits lain disebutkan bahwa mula-mula orang-orang yang masuk surga ialah kaum fakir miskin dari kalangan muhajirin.
Rasulullah SAW sendiri pernah berdoa, “Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan wafatkanlah aku dalam keadaan miskin, serta masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang miskin”. Makna yang dimaksud ialah masukkanlah aku ke dalam surga Bersama-sama dengan golongan orang-orang yang miskin. Ahlus Shuffah yaitu orang-orang yang hidup di pinggiran masjid, tidak mempunyai sanak keluarga dan harta benda, mereka adalah para kekasih Nabi Muhammad SAW.
Seseorang yang ingin mencintai kalangan fakir miskin secara ikhlas itu butuh latihan yang tidak mudah, butuh latihan menata hati hingga menjadi luas, butuh latihan menjadi dermawan sekalipun dirinya belum mencapai taraf hidup yang berkecukupan, dan semua itu butuh proses yang tidak mudah dan terkadang cukup lama.
KUNCI SURGA CINTA FAKIR MISKIN
