Dalam kutipan ceramah Prof. Said Aqil ini yang saya tangkap adalah menyudutkan keamanan beberapa negara -negara Islam atau mayoritas Islam yang menurut beliau jauh dari keamanan negara Jepang yang agamanya tidak jelas.
Dalam hal ini, kami ingin memberikan beberapa koreksi bahwa kalau pernyataan negara Jepang yang agamanya tidak jelas lebih aman tentu ini butuh pembuktian karena sekarang zaman penuh keterbukaan. Semua berita diseluruh belahan dunia bisa di akses lewat hp misalnya berita Kriminalitas semacam ini di Jepang yang kebetulan korbannya justru warga negara kita yang adalah orang asing disana
Sumber :
https://m.kumparan.com/kumparannews/4-wni-jadi-korban-perampokan-di-jepang-1-orang-tewas-ditusuk-23qe4N0Rob6
Dari berita diatas WNI kita disana saja tidak terbukti mendapatkan keamanan. Atau berita lain bisa dilihat tentang meningkatnya Kriminalitas di Jepang
Sumber :
https://www.antaranews.com/berita/3376947/kejahatan-di-jepang-meningkat-pada-2022-pertama-kali-sejak-20-tahun
TENTANG AFGANISTAN
Dalam ceramah tersebut Prof. SAS juga menyatakan bahwa keamanan Jepang jauh lebih baik dari negara semacam Afganistan. Mungkin sang Profesor lupa atau tidak tahu bahwa saat Amerika Serikat bersama sekutunya dulu memborbardir Afganistan Jepang ikut terlibat.
Jadi yang membuat negara Afganistan tidak aman adalah AS dan Jepang ikut berperan dalam membuat keributan dan peperangan di sana.
Sumber : https://www.liputan6.com/global/read/21416/jepang-mendukung-serangan-as
KEAMANAN NEGARA YAMAN
Dalam ceramah tersebut SAS juga sangat menyudutkan Negara Yaman bahkan dalam beberapa ceramah lain beliau juga sangat tendisius menyudutkan Yaman. Negara yang hari ini terbukti paling terdepan membela saudara kaum muslimin di Palestina.
Penulis sendiri pernah menimba ilmu di Negara Yaman Tarim yang kenyataannya jauh dari bayangan ceramah SAS tersebut. Di Yaman saking sedikitnya angka Kriminalitas, motor saja saja tidak ada kewajiban surat- surat yang lengkap sebagaimana disini disebut STNK, BPKB ataupun SIM.
Karena sangat minimnya angka pencurian di Yaman khususnya di Tarim tidak ada kewajiban kelengkapan surat pada kendaraan bermotor sebagaimana di negeri Konoha. Tentu jika angka kriminalitas seperti sangat rendah maka yang kita rasakan jalan sendirian di malam hari tentu sangat aman dan nyaman tidak sebagaimana tuduhan ceramah SAS. dan ini pengalaman pribadi penulis bukan kata “katanya”.
PEMIKIRAN BERBAHAYA SAS
Dikutip dari Website salah satu Pondok Pesantren NU tertua di Jawa Timur yaitu Pesantren Sidogiri SAS menyebarkan pemikiran yang berbahaya bagi Aqidah umat Islam sebagaimana yang tertulis dalam buku karya SAS yaitu “Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi”. Buku terbitan SAS Foundation bekerjasama dengan LTN PBNU pada tahun 2012.
SAS dalam bukunya itu mengatakan; “Secara historis, kelahiran Sunni dan Syiah merupakan sunnatullah yang harus disyukuri sebagai khazanah pemikiran umat Islam. Di samping itu, diskursus teologi, baik itu Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah, maupun Syiah, semuanya bersifat rasional. Semuanya tetap dalam bingkai Islam. Bahkan patut dikatakan semuanya adalah Ahlussunnah sepanjang mengakui eksistensi Allah Swt, para nabi dan rasul, kitab-kitab Allah dan hari kiamat. Perbedaan di luar itu bersifat furu’iyah saja. (Hal. 84).
Jelas pernyataan tersebut diatas SANGAT MEMBAHAYAKAN.
Wallahul Musta’an
Oleh KH. Luthfi Rahman