Oleh Kh. Luthfi Bashori
Jika ingin menjadi pejabat tinggi dalam pandangan Allah, maka jadilah pelayan umat, dan umumnya orang yang telah menjadi pelayan umat itu akan dibalas oleh Allah dengan kebaikan umat itu sendiri kepadanya.
Mutiara kata mengatakan, Man khadam khudim (barang siapa yang senang berkhidmat (senang membantu) maka ia bakalan dikhidmati (dibantu). Maksudnya, orang-orang yang senang membantu pihak lain, maka Allah akan memudahkan urusan pribadinya.
Rasulullah SAW bersabda: “Penghulu (kepala) suatu kaum dalam perjalanan adalah pelayan mereka, barang siapa mendahului mereka melalui pelayanannya, maka mereka tidak dapat mendahuluinya dengan suatu amal kebaikan pun kecuali syahadah (mati syahid).” (Riwayat Imam Hakim melalui sayyidina Sahl ibnu Sa’d).
Yang dimaksud ialah bahwa seseorang yang dipercaya untuk menjadi pemimpin, maka harus lebih mendahulukan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya dan bukan sebaliknya. Tiada suatu amalan pun yang dapat mengimbangi pahala seseorang pemimpin yang berlaku adil dan selalu lebih mementingkan kepentingan kaum yang dipimpinnya, selain mati syahid, yakni gugur sebagai syuhada dalam medan peperangan membela agama Allah.
Berkhidmat kepada umat itu cukup berat, karena yang harus tertanam dalam dirinya, adalah bagaimana cara membantu orang lain hanya didasari niatan karena mencari keridhaan Allah SAW.
Untuk menjadi ahli khidmat, maka yang paling utama untuk dimiliki adalah jiwa mandiri, hingga dengan kemandirian itu ia akan mampu bertanggung jawab terhadap kepentingan orang lain. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki sifat mandiri atau tidak mau belajar mandiri, lantas ingin berkhidmat, tentu sebaliknya akan menjadi beban bagi masyarakat.
MENJADI PELAYAN UMAT
