Oleh KH. Luthfi Bashori
Seorang penyair bernama Imam Ibnu Almubarak mengatakan, “Jagalah lisanmu, Jangan sampai berkata-kata yang kemudian akan mengakibatkanmu menjadi celaka. Sesungguhnya bencana itu ada pada tutur kata”
Seringkali terjadi di tengah masyarakat, ada beberapa orang yang terkena musibah akibat perkataan yang diucapkan. Hingga ada pepatah yang terkenal di kalangan masyarakat dan sangat masyhur, MULUTMU HARIMAUMU.
Maksudnya, tidak jarang seseorang itu celaka akibat ucapannya sendiri, bahkan walaupun di saat dirinya berkata-kata itu hanya berniat untuk bercanda, namun percandaan yang tidak dapat menjaga marwah kehormatan akibat perkataan yang buruk, akan menyebabkan problema yang dapat mencelakakan dirinya sendiri.
Rasulullah SAW bersabda: “Beruntunglah orang yang dapat menguasai lisannya, menjadikan rumahnya sebagai surga, dan menangis atas dosa-dosanya”. (HR. Imam Thabrani dari Tsauban).
Sungguh sangat beruntung orang yang dapat mengekang lisannya dari ucapan buruk, dan dapat hidup bahagia di dalam rumahnya, serta selalu menangisi dosa-dosanya dengan penuh penyesalan.
Terkait anjuran menangisi dosa akibat perbuatan buruk, termasuk akibat ucapan yang tidak senono, maka Rasulullah SAW menganjurkan untuk banyak beristighfar: “Beruntunglah orang yang menemukan di dalam lembaran (catatan amal)-nya istighfar yang banyak.” (HR. Imam Ibnu Majah).
Dikatakan demikian karena ampunan Allah yang diperolehnya sama banyaknya dengan istighfar yang ia lakukan, hingga catatannya bersih dari dosa-dosa.