Misi Utama Flotilla

✍️ Fathi Nasrullah

Bacaan Lainnya

Sejak awal, Sejak sekira 15 tahun lalu, Panitia Flotilla dari masa ke masa, Merancang aksi heroik ini bukan untuk menembus blokade Gaza.

Bukan. Kita semua tau dan sepenuhnya sadar, Blokade Gaza tidak akan bisa ditembus dengan cara apapun kecuali oleh kekuatan militer.

Lagipula, Kalaupun tembus, Amat sangat tidak sebanding antara effort project yang dijalankan dengan jumlah/nominal bantuan yang mampu dibawa oleh puluhan kapal itu.

Mari berhitung:

==========

Sumud Flotilla dsb ini project raksasa yang menelan biaya hingga belasan juta dolar alias ratusan milyar rupiah.

Anggap lah biaya sewa/beli per kapal minimalnya 100rb dolar alias sekira 1.6 Milyar

Sekurangnya ada 44 kapal yang berlayar
Berarti setidaknya 1.6M x 44 kapal = 71 Milyar dana yang dibutuhkan hanya untuk sewa/beli kapal.

Itu belum menghitung ongkos jalan meliputi solar, Jasa nahkoda (anggap lah ini gratis), Logistik selama perjalanan, Dsb.

Belum lagi biaya transportasi dan akomodasi ratusan delegasi (1 kapal rata2 ditempati 20 personel) yang kurang lebihnya perorang 3rb dolar.

44 kapal x 20 orang x 3rb dolar/orang = 2.6jt dolar = 43 Milyar.

Daftar itu masih terus bertambah. Estimasi saya Sumud Flotilla ini menghabiskan dana setidaknya 130 Milyar rupiah.

Kapal2 yang berlayar itupun ukuran kecil. Kemampuan membawa logistiknya terbatas. Paling banter cuma 20 ton/kapal alias total 880 ton saja bantuan logistik yang bisa diangkut.

Padahal dengan uang 130 Milyar kita bisa kirim sekira 230 kontainer full berisi bantuan kemanusiaan dengan berat bantuan minimal 2900 ton!.

Belum lagi kalau kita hitung resiko nyawa yang dipertaruhkan untuk aksi ini. Mengingat pada pelayaran perdana Flotilla tahun 2010, Jatuh banyak korban tewas dan luka tembak dari para relawan.

Flotilla pertama yang secara aktif melibatkan beberapa lembaga Indonesia, Antara lain MER-C, Dan pelayarannya sendiri disertai banyak relawan Indonesia, Antara lain yang terkenal adalah Abdillah Onim dan Surya Fahrizal, Dikenal dengan sandi Mavi Marmara, Sesuai nama kapal yang ditumpangi ratusan relawan dari 40 an negara tersebut.

Pada pelayaran perdana Flotilla, 9 relawan asal Turki gugur ditembak pasukan Zyiones di atas kapal.

Dari Indonesia pun jatuh korban. Pundak kiri Surya Fahrizal ditembus peluru Zyiones yang menembakkan senjatanya ke arah kepala para relawan.

Resiko kelakuan asal seruduk ala babi hutan yang terus diperagakan Zyiones karena merasa kebal terhadap hukum ini, Sangat besar. Seluruh relawan harus siap mati demi mengusung misi gila ini.

Walhasil, Dengan segala perhitungan tadi, Salah besar mengira Flotilla ini direncanakan bisa mendobrak blokade Zyiones di Gaza.

==========

Lalu apa tujuan sesungguhnya aksi heroik luarbiasa nekat ini?

Sejak diacarakan pertama kali tahun 2010, Flotilla menjadi upaya tekanan diplomatik dari koalisi masyarakat sipil internasional lintas negara lintas agama, Untuk menekan Israel agar membuka blokade Gaza.

Dan yang mereka tekan bukan Zyiones,

Melainkan negara asal si relawan.

  1. Agar masyarakat serta politisi di negeri asal si relawan terus relevan dan terbuka matanya dengan isu perjuangan dan kemanusiaan di Palestina.
  2. Diharapkan masyarakat serta para politisi itu tergerak dan melakukan segala daya upaya melemahkan Zyiones. Baik secara politik, Ekonomi, Maupun militer

Misal pemutusan hubungan diplomatik. Kecaman resmi dan serius dari pemerintah di dunia internasional. Boikot produk2 asal Zyiones. Sukur2 menghentikan segala bentuk kerjasama terutama militer dengan bangsa kera pecinta dubur itu.

  1. Kalau sampai jatuh korban, Diharapkan pemerintah dari negara asal si relawan yang menjadi korban, Bisa terpicu/terpantik, Untuk secara serius dan sungguh2 membela si relawan dengan semaksimal mungkin. Kalau perlu dengan aksi militer.

3 tujuan utama rangkaian Flotilla sejak 2010 ini dicover dengan judul Mendobrak Blokade Gaza.

Maka itu, Sebetulnya spesifikasi utama dan pertama bagi relawan yang menjalankan aksi ini adalah;

Dia harus berasal/warga dari negara2 yang secara demokrasi sudah maju, Perlindungan terhadap warganya sangat baik, Dan secara politik mampu menekan Zyiones.

Bukan berarti kalo negaranya belum seperti itu lalu ga boleh ikut.

Boleh banget. Silakan aja. Orang mau berbuat baik kok dilarang2, Apalagi ini demi membantu Gaza.

Tapi misi utama kegiatan harus juga dipertimbangkan.

Pos terkait