Muhsin Hendricks Seorang Gay Yang Mengaku Islam Dan Menobatkan Diri Menjadi Imam Gay, Tewas Di Tembak OTK

Muhsin Hendricks, seorang imam Afrika Selatan yang dikenal sebagai pelopor hak-hak gay dan toleransi bagi umat Muslim LGBTQ, meninggal setelah ditembak orang tak dikenal di kota pesisir Gqerbeha pada Sabtu (15/2).

Hendricks, yang dianggap sebagai imam gay pertama di dunia, mendirikan Al-Ghurbaah Foundation pada 2018.

“Ia mendukung dan membimbing begitu banyak orang di Afrika Selatan dan di seluruh dunia dalam perjalanan mereka untuk berdamai dengan iman mereka,” ucap Ehrt, seperti dikutip ABC News, Selasa 18 Februari 2025.

ILGA mengatakan, Hendricks telah berbicara tentang bagaimana beberapa orang menyerukan penutupan masjidnya dan mencapnya sebagai “kuil gay.”

Aliansi Demokratik, partai politik terbesar kedua di Afrika Selatan, mengatakan “sifat pembunuhan itu sangat menunjukkan pembunuhan profesional.”

Bacaan Lainnya

Aliansi Demokratik, partai politik terbesar kedua di Afrika Selatan, mengatakan “sifat pembunuhan itu sangat menunjukkan pembunuhan profesional.”

Hendricks mengatakan dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Afrika Selatan pada tahun 2022 bahwa ia merasa menjadi sasaran serangkaian fatwa -,putusan dalam hukum Islam,-yang dikeluarkan oleh Dewan Peradilan Muslim Afrika Selatan tahun itu. Mereka mengingatkan umat Muslim di negara itu bahwa hubungan sesama jenis dilarang, meskipun dewan tersebut mengatakan Muslim gay yang menjauhkan diri dari “tindakan sesama jenis” harus disambut di masjid.

Hendricks tumbuh dalam keluarga Muslim konservatif dan menikahi seorang wanita. Dia mengakhiri pernikahannya dan secara terbuka menyatakan diri sebagai imam gay pada pertengahan tahun 1990-an dan memulai jaringan dukungan dan kemudian sebuah masjid untuk Muslim gay.

Dia mengadvokasi agar mereka diikutsertakan melalui Yayasan Al-Ghurbaab miliknya dan menyebut dirinya sebagai “imam gay pertama di dunia yang secara terbuka menyatakan diri sebagai gay.”

Polisi menyebut Hendricks berada di dalam mobil bersama orang lain ketika satu unit kendaraan lain berhenti di depan mereka dan menghalangi jalan keluar mereka. Polisi mengatakan dua orang tak dikenal keluar dan menembak Hendricks.”Dua tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke kendaraan itu. Kemudian mereka melarikan diri dari tempat kejadian, dan pengemudi melihat bahwa Hendricks, yang duduk di belakang kendaraan itu ditembak dan tewas,” kata polisi Eastern Cape dalam sebuah pernyataan.

“Motif pembunuhan itu tidak diketahui dan merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung,” ujar polisi.

Sementara Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans dan Interseks Internasional mengecam pembunuhan yang menimpa Hendricks. Diketahui, korban terlibat dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ, dan mengungkapkan dirinya gay pada tahun 1996 silam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *