Hampir semua dari kita pernah membaca atau mendengar kisah kepahlawanan dari Sahabat yang mulia Amru bin Jamuh radhiyallahu ‘anhu. Seorang sahabat yang pincang kakinya.
Beliau telah mendapatkan izin untuk tidak ikut berjihad karena kondisi cacatnya dan putra-putranya pun telah melarangnya . Namun beliau tetap ngotot untuk ikut terjun ke medan pertempuran Uhud.
Menghiba dirinya di hadapan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sembari berkata:
يا رسول الله، إن أبنائي يمنعونني من الخروج معك إلى هذا القتال! والله، إني لأرجو أن أطأ بعرجتي هذه الجنة شهيدًا
“Wahai Rasulullah, putra-putraku melarangku berjihad bersamamu! Demi Allah, aku sangat berharap kakiku yang pincang ini dapat membawaku langsung ke surga, gugur sebagai syahid!”
Melihat kobaran iman yang jujur di mata Amr, Rasulullah ﷺ pun bersabda kepada putra-putranya:
دعوه! فإنه أعرج، وإن الله سيبلغ به الشهادة
“Biarkanlah dia! Sesungguhnya dia adalah orang yang pincang, namun Allah akan menganugerahkan kesyahidan kepadanya!”
Singkat kisah, sang mujahid pincang ini akhirnya terjun ke medan pertempuran. Dia bertempur habis-habisan hingga akhirnya meraih cita-cita yang dia bawa dari rumah, mati syahid.
Lalu sang Baginda Rasulullah ﷺ memberikan persaksian untuknya:
كأني أنظر إلى عمرو بن الجموح يطأ بعرجته في الجنة
“Seolah-olah aku melihat Amr bin Jamuh berjalan pincang di surga.”
***
Dan hari ini dari bumi jihad negeri Syam yang mulia Allah perlihatkan di depan mata kita anak cucu Amru bin Jamah radhiyallahu ‘anhu. Para mujahidin yang cacat permanen kehilangan anggota badannya namun tetap terjun ke medan jihad. Jika bukan karena syurga, entap apa yang membuat para lelaki ‘cacat’ ini tetap memaksakan dirinya bertempur mempertaruhkan nyawa!
Dan keberadaan orang-orang seperti mereka bukan sekedar gagah-gagahan. Namun sebuah kepelikan bagi kita saat kelak diminta berhujjah di hadapan Allah. “Mereka yang cacat saja tetap berangkat, lalu mengapa engkau yang sehat sempurna hanya berpangku tangan?”
Tahu alasannya? Karena mujahid ini hanya bercacat kaki, sedangkan kita bercacat hati.
“Yaa Allah ampuni kelemahan kami dan kelalaian kami dalam menolong saudara-saudara kami yang tertindas.”
Hasbunallah wa ni’mal wakil
#SahabatPalestina_ID
Mujahidin Palestina Mengingatkan Pada Amr bin Jamuh radhiyallahu ‘anhu
