Nikmatnya Masuk Surga

Oleh KH. Luthfi Bashori

Bacaan Lainnya

Setiap orang dari kalangan umat Islam pasti ingin masuk surga, dan tidak akan pernah mempunyai keinginan sedikitpun untuk masuk neraka, sebesar apapun dosa yang telah ia lakukan.

Sangat wajarlah orang yang beriman kepada Allah dan kerasulan Nabi Muhammad ﷺ itu mempunyai harapan masuk surga, bahkan semua berharap dapat masuk surga bighairi hisab (tanpa dihitung amal perbuatannya) alias lewat jalan tol.

Lantas bagaimana kondisi selayang pandang tentang keindahan surga yang dijanjikan oleh Allah u’iddat lil muttaqin (diperuntukkan bagi orang-orang yang bertaqwa) itu ?

Maka perlu dicermati sabda Rasulullah ﷺ berikut terkait keberadaan surga: “Thuba, adalah sebuah pohon di dalam surga yang tingginya sama dengan perjalanan selama seratus tahun, pakaian-pakaian penduduk surga dikeluarkan dari dedaunan dan ranting-rantingnya”. (HR. Imam Ibnu Hibban melalui Sayyidina Abu Sa’id Alkhudri r.a).

Jadi sangat beruntung bagi orang-orang yang masuk surga, karena di dalam surga terdapat sebuah pohon yang naungannya sepanjang perjalanan seratus tahun, yang mana dari tangkai-tangkainya pohon itu keluar pakaian yang indah-indah untuk semua ahli surga.

Di waktu lain, Rasulullah ﷺ menerangkan: “Thuba adalah sebuah pohon di dalam surga yang di tanam oleh kekuasaan Allah, dan Allah meniupkan kedalamnya roh yang diciptakan-Nya.

Sesungguhnya tangkai pohon surga tersebut dapat terlihat dari balik tembok surga. Pohon itu menumbuhkan perhiasan-perhiasan, dan buah-buahannya merunduk dengan sendirinya ke mulut penduduk surga”. (HR. Imam Ibnu Murdawaih dari Sayyidina Ibnu Abbas r.a)

Gambaran di atas hanyalah secuplik dari keindahan dan kenikmatan yang ada di dalam surga, sedangkan untuk mendapatkannya itu memerlukan proses yang tidak mudah bagi umat Islam, yaitu harus menjadi pribadi yang bertaqwa, dan menjahui kemaksiatan. Andaikan pun sudah terlanjur ahli maksiat, maka wajib segera bertobat jika ingin ikut menikmati keindahan surga yang dijanjikan bagi orang-orang yang ahli bertaqwa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *