SAMPAIKAN KEBENARAN KEPADA PEMIMPIN DZALIM

Oleh KH. Luthfi Bashori

Di antara resiko berdakwah yang sangat berat adalah apa yang diberitakan oleh Rasulullah SAW bagi seorang da’i saat menyampaikan suatu kebenaran di tengah masyarakat terutama kepada pemimpin dzalim dan kejam.

Di samping rawan dimusuhi, dianiaya, dikucilkan bahkan tak jarang hingga dibunuh walaupun tanpa sebab ada kesalahan yang jelas. Karena itu banyak di antara para nabi terdahulu, maupun para ulama yang mengalami resiko terberat ini dalam berdakwah mengajak kebaikan masyarakat dan mencegah kemunkaran, terutama saat mengajak para pemimpin untuk kembali kepada ajaran agama Islam yang lurus. 

Rasulullah SAW bersabda: “Kelak akan ada para pemimpin yang menguasai harta kalian, mereka berbicara kepada kalian tetapi mereka berdusta, dan mereka bekerja, tetapi mereka mencacimaki pekerjaan itu. Mereka selalu merasa tidak puas sebelum kalian menganggap baik perbuatan buruk mereka dan membenarkan kedustaan mereka. Maka sampaikanlah kepada mereka nasehat yang hak selagi mereka rela dengan ucapan yang hak itu (apabila mereka melampaui batas). Barang siapa terbunuh demi membela perkara yang hak, maka dia mati syahid.” (HR. Imam Atthabrani).

Informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW ini menceritakan tentang fitnah yang akan menimpa kaum muslimin terutama terhadap para da’i amar ma’ru nahi munkar sesudah Rasulullah  SAW tiada.

Yaitu selain keberadaan orang-orang shalih dan para pengayom masyarakat, maka akan bermunculan para pemimpin dzalim yang berkuasa di tengah kehidupan umat Islam dengan angkara murka. Maka barangsiapa di antara para da’i yang berani menyampaikan kebenaran, serta berani menasehati para pemimpin dzalim agar tidak berbuat kemunkaran, jika sampai terbunuh maka kematian tersebut dihukumi sebagai syuhada (mati syahid) karena telah membela kebenaran sesuai ajaran syariat Islam.

Pos terkait