Siapa Aun al-Rafiq Penguasa Mekkah yang Memusuhi Ba’alawi?
Aun al-Rafiq adalah Emir Mekkah (1882–1905) yang berkuasa atas dukungan Inggris, meskipun Mekkah saat itu masih berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani.
Awal Karier Politik
– 1877: Setelah kematian Emir Abdullah Pasha, Turki Utsmani menunjuk Aun al-Rafiq sebagai ‘pelaksana tugas’ Emir Mekkah. Saat itu, kakaknya, Husayn Pasha (yang lebih berhak atas jabatan tersebut), masih berada di Istanbul.
– Agustus 1877: Husayn Pasha tiba di Hijaz dan diangkat sebagai Emir resmi oleh Turki. Aun al-Rafiq kemudian dipanggil ke Istanbul dan diberi posisi di Dewan Negara Utsmani sebagai kompensasi.
Perjalanan Menuju Kekuasaan
– 1880: Emir Husayn Pasha dibunuh secara misterius. Sultan Abdulhamid II menolak mengangkat Aun al-Rafiq sebagai pengganti dan memilih Syarif Abdul Muthalib dari klan rival Dhawu Zayd (yang sebelumnya diasingkan sejak 1856).
– Konsul Inggris di Jeddah, James Zohrab, lebih mendukung Aun al-Rafiq karena dianggap “liberal dan progresif”, sementara Abdul Muthalib dikenal anti-Barat.
– Duta Besar Inggris di Istanbul, Austen Henry Layard, memprotes pengangkatan Abdul Muthalib. Sultan akhirnya berjanji Aun al-Rafiq akan menggantikannya kelak.
Konflik dengan Keluarga Ba’alawi
Aun al-Rafiq berseteru dengan tokoh-tokoh Ba’alawi (keturunan Sayyid Hadramaut yang berpengaruh kuat di Mekkah) karena ingin mengontrol semua kekuatan politik dan keagamaan di Hijaz.
Klan Ba’alawi ketika itu merupakan kelompok sayyid terorganisir yang memiliki jaringan dagang, keagamaan, dan pengaruh di pelabuhan seperti Jeddah. Mereka sering bersaing dengan elite lokal Hijaz, termasuk klan Awn yang berkuasa.
Awn al-Rafiq sebagai Emir Mekkah perlu membatasi pengaruh kelompok seperti Ba’alawi untuk memperkuat kontrol pusat.
Surat-surat diplomatik Inggris melaporkan bahwa Awn al-Rafiq kerap memblokir pengajuan gelar “sayyid” untuk komunitas Hadhrami.
Beberapa ulama Ba’alawi, seperti Habib Abu Bakr bin Muhammad al-Masyhur, dipenjara atau diusir karena dianggap mengancam kekuasaannya.
Aun al-Rafiq sengaja mengurangi pengaruh Ba’alawi untuk memperkuat posisinya.
Maka sangat tidak mengherankan mengapa dia meragukan nasab ba’alawi!
Skeptisisme Awn al-Rafiq terhadap nasab Ba’alawi lebih dipicu oleh faktor politik ketimbang alasan lain
Nasab Ba’alawi sebenarnya sudah diverifikasi berabad-abad oleh ulama terpercaya, tetapi klaim ini sengaja dipertanyakan saat dibutuhkan secara politik.
Sumber : faktakini