Ustadz Das’ad Latif Kecewa Rekeningnya Di Blokir PPATK, Dan Mencurigai Ada Pungli, Karena Harus Bayar Untuk Reaktif Rekeningnya

Ustadz Das’ad Latif mengungkapkan kekecewaannya setelah mendapati rekening bank miliknya diblokir atas kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Akibatnya uang 300juta yang rencananya untuk membangun masjid tersebut tak bisa diambil.

Dia menjelaskan bahwa dia berencana mengambil uang yang ditabung untuk pembangunan masjid, namun rekeningnya yang sudah diblokir dan tidak dapat diakses.

“Saya datang mengambil uang untuk membeli besi dan semen pembangunan masjid, tapi ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” kata Ustadz Das’ad Latif.

Menurutnya, alasan pemblokiran adalah untuk menghindari hal-hal negatif. Namun, ia merasa kebijakan ini justru merugikan masyarakat yang menabung di bank dengan tujuan menjaga uangnya tetap aman.

“Kenapa saya diblokir? Saya menabung sesuai dengan anjuran negara. Lalu kenapa saya justru dihukum?” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Dia menilai kebijakan ini berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat, apalagi untuk mengaktifkan kembali rekening yang diblokir harus menunggu selama seminggu dan dibebankan biaya sebesar Rp100 ribu.

“Kalau pengaktifan rekening harus bayar Rp100 ribu, coba bayangkan kalau 120 juta orang diblokir. Berapa uang yang terkumpul? Padahal Bapak Presiden bilang, komplain hari ini, hari ini juga harus dibuka. Tapi saya disuruh menunggu tujuh hari,” keluhnya.

Bagi Ustaz Das’ad, pemblokiran bukan hanya soal akses dana, tetapi juga menyangkut nama baik.

“Orang yang rekeningnya diblokir biasanya dicurigai terlibat tindak pidana atau transaksi kejahatan. Masa saya dianggap seperti itu? Andaikan saja di rekening saya tiba-tiba ada Rp1 triliun, barulah wajar kalau dicurigai. Ini tidak masuk akal,” ucapnya.

“Rekening yang diblokir itu adalah dana untuk pembangunan masjid yang saya bangun di ujung tol. Masjid tersebut sepenuhnya dari hasil ceramah saya, tanpa bantuan pihak lain, sebagai bentuk kecintaan terhadap dakwah. Saya ingin membuktikan bahwa ustadz bukan hanya mengajak bersedekah lewat lisan, tapi juga memberi teladan dengan tindakan nyata,” jelasnya.

Pos terkait