Aksi mahasiswa bertajuk #IndonesiaGelap yang berlangsung di berbagai daerah pada Senin (17/2/2025), Menjadi Sorotan media Asing.
Ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan kritik dan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Mereka menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas situasi negara yang dinilai semakin memburuk.
Gerakan ini dipelopori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan direncanakan berlangsung hingga Kamis (20/2/2025).
Taiwan Plus News melaporkan peristiwa ini dalam sebuah video berjudul Indonesia Mass Protests, yang memperlihatkan ratusan mahasiswa mengenakan almamater kuning membentuk barikade dengan bergandengan tangan.
“Ribuan orang berunjuk rasa di seluruh negeri menolak pemotongan anggaran,” demikian narasi dalam video tersebut.
Media asal Singapura, Straits Times, serta media berbasis di Malaysia, The Star, juga melaporkan aksi ini.
“Aksi protes Indonesia Gelap pecah, mahasiswa turun ke jalan,” tulis Straits Times dalam laporannya, Rabu (19/2/2025).
Di paragraf pertama, mereka menyebut bahwa ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo menjadi pemicu demonstrasi ini.
Ketua BEM UI, Iqbal Cheisa Wiguna, memperingatkan bahwa jika pemerintah tidak menanggapi tuntutan mahasiswa, aksi yang lebih besar akan terjadi.
“Kemungkinan akan ada aksi lanjutan, dan pastinya dalam skala lebih besar,” ujar Iqbal dalam laporan The Star.
Sementara itu, Koordinator BEM SI, Herianto, menjelaskan bahwa aksi ini membawa lima tuntutan utama. Salah satunya adalah mendesak Presiden Prabowo untuk mencabut kebijakan efisiensi anggaran.
Tuntutan lainnya meliputi transparansi status pembangunan, transparansi program Makan Bergizi Gratis, penolakan revisi UU Minerba, penolakan dwifungsi TNI, penangkapan dan pengadilan terhadap Joko Widodo, serta pengesahan RUU Perampasan Aset.
Di Jakarta, demonstrasi berlangsung di kawasan Patung Kuda Monas dekat Istana Negara. Aksi serupa juga terjadi di berbagai kota, termasuk Surabaya, Malang, dan Makassar.
