AJARAN NABI (SAW) YANG NYARIS DILUPAKAN
Oleh KH. Luthfi Bashori
Rasanya jarang sekali ada di kalangan umat Islam dewasa ini yang menjaga istiqamah berwudhu setiap kali akan makan dan sesudahnya, entah itu sebelum sarapan pagi, atau saat makan di siang hari, maupun sore juga di malam hari.
Kalau pun ada orang yang saat makan itu sedang memiliki wudlu, tentu secara umum tiada lain adalah wudlu dari sisa kewajiban menjelang shalat di waktu Subuh, atau Dhuhur, Ashar, Maghrib maupun shalat Isyak, bukan wudlu yang spesifik dipersiapkan untuk makan.
Padahal Nabi Muhammad SAW bersabda :
الوُضُوْءُ قَبْلَ الطَّعَامِ وَبَعْدَهُ يَنْفِى الفَقْرَ وَهُوَ مِنْ سُنَنِ الْمُرْسَلِيْنَ
“Berwudhu sebelum makan dan sesudahnya itu dapat menghilangkan kefakiran/kemiskinan, dan hal itu merupakan sunnah para Rasul.” (HR. Imam Thabrani)
Jadi di antara ajaran Nabi Muhammad SAW yang sering dilupakan dan bukan diperioritaskan dalam kehidupan sehari-hari oleh umat Islam itu adalah tata cara dan beretika saat makan, yaitu melakukan wudhu sebelum dan sesudahnya.
Adapun manfaat amalan tersebut dapat menghindarkan pengamalnya dari kemiskinan, bahkan amalan ini juga merupakan kebiasaan para Rasul. Meniru kebiasaan para Rasul itu tentu akan membawa berkah, keberuntungan dan kebahagiaan bagi pengamalnya.
Ternyata di antara sekian banyak amalan untuk menghindarkan seseorang dari kemiskinan, kefakiran, terlilit hutang, dikejar-kejar para penagih akibat telat bayar tanggungan adalah rajin berwudlu menjelang dan setelah makan.