Bahaya Ulama Suuk ( Cacat Moral )

BAHAYA ULAMA SUUK (CACAT MORAL)

KH. Luthfi Bashori

Tentang bahaya ulama suuk (buruk moral) ini, Nabi Muhammad SAW bersabda:

وَيْلُ لِاُمَّتِيْ مِنْ عُلَمَاءِ السُّوْءِ

“Celakalah umatku disebabkan ulama suuk (cacat moral).”  (HR. Imam Hakim).       

Maksud hadits ini menginfokan, bahwa akan terjadi musibah besar yang bakal menimpa umat Islam, yaitu di saat telah bermunculan keberadaan ulama suuk (cacat moral) di tengah-tengah umat, karena masyarakat awwam akan mengikuti dan menurutinya tanpa tahu dimana letak kesalahan mereka.

Terkadang masyarakat awwam itu hanya melihat pakaian atau penampilan seseorang yang menyerupai ulama, maka langsung diyakini orang tersebut sebagai ulama, sekalipun sangat minim dalam memahami ajaran ilmu Syariat, apalagi praktek pengamalannya.

Dalam Al-Quran surat Al-A’raf juga terdapat ayat-ayat yang menceritakan keberadaan ulama suuk, yaitu mereka yang jika dibacakan ayat-ayat Allah SWT mereka melepaskan diri, lalu diikuti oleh syaitan (sampai mereka tergoda), maka jadilah mereka itu termasuk orang-orang yang sesat.

Mereka lebih cenderung kepada kepentingan duniawi dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaan mereka itu seperti anjing jika kalian menghalaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kalian membiarkannya mereka mengulurkan lidahnya (juga), maksudnya mereka meremehkan aturan Syariat Islam, demi memenuhi kepentingan hawa nafsunya semata. Seperti itulah perumpamaan ulama suuk dan orang-orang yang mendustakan agama Islam.

Rasulullah SAW pernah menceritakan di saat beliau diisra’ mi’rajkan, ada suatu peristiwa yang pernah beliau saksikan sendiri, sebagai berikut:

“Pada malam aku di isra’kan oleh Allah, aku melihat orang-orang yang mulutnya digunting dengan gunting-gunting dari neraka, maka aku berkata, ‘Siapa mereka wahai Jibril?’ Malaikat Jibril menjawab, ‘Mereka adalah para penceramah dari ummatmu yang menyuruh orang melakukan kebaikan namun mereka melupakan dirinya sendiri, mereka membaca al-Kitab (Al-Quran), tidakkah mereka berakal?”

Pos terkait