AYOO SHALAT MALAM !

Oleh KH. Luthfi Bashori

Yang dinamakan shalat malam adalah shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari, yaitu dimulai sejak selesai dilaksanakannya shalat Isya’ walaupun belum tidur. Shalat malam terdiri dari shalat ba’diyah Isya’, witir, shalat sunnah mutlak seperti shalat hajat, shalat istikharah, shalat taubat jika dikehendaki, termasuk juga di dalamnya adalah shalat tahajud yang dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu.

Dalam hadits disebutkan, bahwa Nabi Muhammad SAW selalu tidur jauh sebelum tengah malam, kemudian beliau bangun sebelum akhir malam untuk menghidupkannya (dengan shalat sunnah). (HR. Ibnu Majah dari St. Aisyah RA).

Di antara kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ialah tidur pada permulaan malam. Kemudian sesudah lewat tengah malam beliau bangun, lalu menghidupkannya dengan memperbanyak shalat malam.

Imam Ibnu Hajar berkata: “Yang menjadi dalil dari masalah shalat malam ini termasuk sabda Nabi Muhammad SAW: ‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’ Kalimat ini mengindikasikan bahwa orang yang melakukan shalat malam adalah orang yang baik.

Imam Ibnu Hajar juga menukil dari Imam Al-Mahlabi yang meriwayatkan, bahwa Nabi Dawud Alaihissallam selalu mengistirahatkan badannya dengan tidur pada awal malam lalu beliau bangun pada waktu malam di mana Allah menyeru, ‘Adakah orang yang meminta? niscaya akan Aku berikan permintaannya!’. Lalu beliau meneruskan lagi tidurnya pada malam yang tersisa sekedar untuk dapat beristirahat dari lelahnya setelah melakukan shalat Tahajud. Tidur yang terakhir ini yang dilakukan pada waktu Sahur.

Adapun yang paling dianjurkan bagi orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah adalah melaksanakan shalat di waktu tengah malam, atau setelah tidur terlebih dahulu, yaitu shalat Tahajjud yang ditutup dengan shalat Witir dua rakaat lantas ditutup dengan satu rakaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *