Dakwah Lembut Terhadap Muslim/Muslimat Yang Terlanjur Bertato Lalu Bertaubat

Dakwah dengan lembut soal yang sudah tatoan

Oleh Habib Husni Ba’bud Kenteng

Dakwah itu gak perlu keras, kalau lihat orang tatoan jangan asal jeplak hapus tu tato, karena menyinggung dirinya, cukup katakan tato gak baik kalau dia terlanjur tatoan gak masalah, yang nyuruh haruse bayari, kalau gak mau bayari gak usah bilang menyuruh hapus lalu makai ancaman ibadah kamu gak di Terima, taubat kamu gak di Terima,lalu dia akhire gak jadi taubat gara-gara lisan kamu gak di jaga, dia sudah taubat saja sudah beruntung dan dia pasti tahu hukum tato salah mau menghapus biaya besar maka besarkan hati dia terus istikomah ibadah insya Allah taubat di Terima.

kalau sudah terlanjur bagaimana? Ada dua pendapat: pertama, menghapusnya. Banyak saya menjumpai orang yang menghapus tatonya. Konon, menghapus tato teramat sakit, karena menggunakan setrika. Entah sekarang ada alatnya atau tidak. Kedua, jika memang termat sakit, tak perlu menghapusnya. Ini karena prinsip bahwa agama itu membuat mudah, bukan malah menyulitkan.

Juga, pendapat ulama-ulama tasawuf yang lebih melihat hati, di mana hati lebih penting untuk disucikan, dibersihkan. Banyak orang yang meski tubuhnya mulus, namun hatinya penuh tato kebencian, hasut, dengki, dendam, dan lain-lain.

Kalau mau referensi baagaimana orang yang sudah terlanjur tatoan maka makai pendapat Ibnu Hajar ini nama kitabnya Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari bi Syarhi Shahih al-Bukhari, Bairut-Dar al-Ma’rfifah, 1379 H, juz, X

Saya disini bukan membenarkan tato, ini bagi orang yang sudah terlanjur tatoan dan sudah taubat, ketika sudah taubat terlanjur tatoan, dakwah itu lembut, hisbah tegas, jihad itu keras.

Bacaan Lainnya

Sumber : fb/ Husni Ba’bud Kenteng

https://www.facebook.com/share/p/81kioZgDJ9LFBVZo/?mibextid=qi2Omg

Pos terkait