KH. Luthfi Bashori
RESIKO MEMILIH PRESIDEN YANG BODOH AGAMA
Orang yang pintar mengaji dan paham agama, tapi memilih pemimpin negara dari figur yang bodoh agama, maka kelak di hari Qiamat akan menyesal dan mengatakan:
وَقَالُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّآ أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَآءَنَا فَأَضَلُّونَا ٱلسَّبِيلَا۠
Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami (yang bodoh agama itu), lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). (QS. Al-Ahzab, 67).
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَالَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا يَاوَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلا لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بعد إذ جاءني
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang dzalim (karena memilih pemimpin bodoh agama) itu menggigit dua tangannya, seraya berkata, ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul (memilih pemimpin yang cakap agama). Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si (bodoh agama) Fulan jadi pimpinan-(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran telah datang kepadaku’.” (QS. AlFurqan, 27, 28, 29).
Jadi di hari Qiamat nanti, para pendukung pemimpin bodoh agama itu akan menyesal hingga berkata:
“Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami yang sesat karena mereka tidak mengerti agama dan tidak ahli shalat (ibadah), lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar.”
“Ya Tuhan kami, karena kesesatan mereka sendiri dan penyesatan mereka kepada kami, maka timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat, dan laknat serta siksa-lah mereka dengan laknat dan siksa yang besar.”
Sumber : Luthfibashori