Cendikiawan asal Amerika Serikat (AS) Prof Peter Berkowitz mengungkapkan, dirinya berkesempatan untuk mengisi empat seminar dengan durasi tiga jam di Jakarta pada Jumat-Sabtu (15-16/8/2025) lalu.
Menurut Berkowitz, dalam artikelnya berjudul Teaching Western Political Taught in Indonesia yang dipublikasikan di laman peterberkowitz.com, kegiatan tersebut diikuti oleh 25 peserta yang merupakan anggota NU.
Berkowitz mengisi seminar bersama rekannya yakni Prof Hukum Emrita Harvard, Mary Ann Glendon. “Sekitar 25 peserta seminar adalah anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang berkantor pusat di Jakarta dan dengan 150 juta pengikut, merupakan organisasi Muslim independen terbesar di dunia,” tulis Berkowitz.
Menurut Berkowitz, para peserta yakni profesor universitas, kolumnis surat kabar, kepala sekolah asrama NU, dan banyak tokoh lainnya. Berkowitz menulis, NU yang didirikan pada tahun 1926, menggabungkan pengabdian agama dengan keterlibatan politik.
Berkowitz menjelaskan, program ini merupakan bagian dari AKN NU untuk memajukan misi NU untuk menyediakan pendidikan yang luas dan berfokus untuk mengambil apa yang terbaik dalam Islam dan yang terbaik di Barat.
Dilansir dari NU Online, Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) merupakan program PBNU yang digelar pada 21 Juni 2025 hingga 21 Desember 2025 secara berkala setiap akhir pekan (Sabtu dan Ahad).
“AKN NU adalah kaderisasi tertinggi PBNU. Ini akan diikuti oleh 30 peserta terpilih dan menghadirkan narasumber internasional. Tujuannya agar kader-kader terbaik NU memahami peta geopolitik global dan mampu menavigasi arah perjuangan NU ke depan,” tegas Waketum PBNU Amin Said Husni.
AKN NU dirancang sebagai program intensif untuk mencetak pemimpin masa depan NU di level nasional. Para peserta akan dibekali pengetahuan strategis mengenai aktor global, kawasan penting dunia, hingga isu-isu internasional yang relevan bagi posisi Indonesia dan NU dalam konstelasi global.
Nama Peter Berkowitz menjadi sorotan setelah pihak Rektorat Universitas Indonesia (UI) mengundangnya sebagai narasumber dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Program Pascasarjana UI pada Sabtu (23/8/2025).
Nama tersebut dipermasalahkan karena pandangannya yang kerap mendukung agenda zionisme Israel di Palestina. Menurut beberapa artikel yang ditulisnya, profesor tersebut menilai penjajahan Israel terhadap Palestina merupakan hak untuk membela diri. Tak hanya itu, dalam salah satu tulisan bertajuk The Sinai Option, Berkowitz bahkan mengusulkan pemindahan warga Gaza ke Sinai yang berada dalam wilayah Mesir.
Sumber : Republika