Oleh KH. Luthfi Bashori
Dulu pada 1919 di Mesir ada satu gerakan sinkretisme, yaitu satu aliran yang ajarannya itu berupaya untuk menyatukan agama-agama yang ada di dunia.
Saat itu Mesir dipimpin oleh Sa’ad Zahlul yang fokusnya berusaha menyatukan dua agama samawi menurutnya, yaitu agama Islam dan agama Nasrani.
Kelompok ini berusaha menyatukan bukan sekadar untuk toleransi tetapi benar-benar dua agama itu akan dijadikan satu, dan ini juga dikenal dengan istilah Almasuniyyah.
Gerakan ini meyakini, bahwa tidak ada bedanya antara agama Islam dan agama Nasrani.
Tentu saja kita sebagai umat Islam, tidak bisa menerima ajaran Sinkretisme ini, karena Allah SWT berfirman:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: “Barangsiapa yang mencari selain dari agama Islam, maka tidak akan diterima agama itu dari orang tersebut, dan dia di akhirat kelak termasuk orang yang merugi.”
Maksudnya, Islam itu hanya mengakui bahwa Islam itu adalah satu-satunya agama yang benar, dan tidak ada agama lain yang benar selain Islam.
Di dalam firman Allah SWT yang lain Allah disebutkan:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ
“Sesungguhnya satu-satunya ajaran agama yang benar disisi Allah adalah Islam.”
Tentu tidak ada lagi agama yang benar selain Islam, begitulah yang diyakini oleh umat Islam di seluruh dunia. Karena itu, sekte sinkretisme ini harus ditolak.
Sekarang di negara kita, ada juga orang-orang yang membangkitkan ulang sekte Sinkretisme, yaitu upaya merancukan antara agama yang satu dengan agama yang lain, hingga berusaha menyamaratakan ajaran-ajaran semua agama.
Ini jelas bukan ajaran Islam, dan bilamana hak ini dilakukan oleh orang yang mengaku sebagai seorang muslim, maka hal itu termasuk perilaku yang bid’ah dhalalah (sesat), bahkan bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam itu sendiri.
Karena itu kita harus menjaga akidah kita, jangan sampai akidah kita dan agama kita ini dicampuri oleh unsur-unsur kekafiran dengan mengikut paham Sinkretisme.
Kita wajib secara murni beragama Islam sesuai dengan ajaran Al-Qur’an, Hadis-Hadis Nabi Muhammad Saw dan ajaran para ulama salaf Ahlussunnah wal Jamaah.
Kita harus kita pegang dengan sesungguh-sungguhnya ajaran murni agama kita, yaitu agama Islam yang sudah sangat sempurna.
Sinkretisme, tinggalkan dia… Pluralisme, jauhi dia… Liberalisme, harus kita singkirkan jauh-jauh dari kehidupan beragama kita.
Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini ada manfaatnya.