Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jember menegaskan komitmennya menjaga marwah organisasi dan setia pada garis perjuangan di bawah komando Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur.
Pernyataan ini disampaikan Ketua PC GP Ansor Jember, Izzul Ashlah, menanggapi dinamika polemik nasab yang mencuat di berbagai daerah.
“Kami tegas dalam satu komando dan satu barisan. Menjaga marwah organisasi, menjaga ulama, dan menjaga kedaulatan bangsa Indonesia,” tegas Izzul, Rabu (4/6/2025).
Ia menyatakan, GP Ansor Jember tetap konsisten menjalankan maklumat resmi PW GP Ansor Jatim yang dirilis oleh Ketua PW GP Ansor Jatim, H. Musaffa Safril, serta mengikuti instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai pedoman moral dan organisatoris.
Dalam arahannya, Izzul menekankan empat hal utama yang harus dipegang teguh seluruh kader Ansor dan Banser:
1. Menjauhi kelompok pemecah belah umat, termasuk organisasi seperti PWI-LS atau yang berseberangan.
2. Menjaga adab terhadap ulama sebagai identitas utama kader Ansor dan Banser.
3. Meningkatkan loyalitas kepada NU dan ulama Ahlussunnah wal Jamaah.
4. Menegakkan disiplin dan komando organisasi secara total.
“GP Ansor dan Banser adalah entitas yang dibentuk dengan disiplin. Tidak boleh ada yang bergerak di luar garis instruksi organisasi,” katanya.
Instruksi PBNU turut menggarisbawahi pentingnya menjunjung tinggi Khittah Nahdlatul Ulama, menjaga adab dalam perbedaan pendapat, mencegah perpecahan, serta menolak keterlibatan dalam konflik terkait nasab.
PBNU menegaskan agar kader NU tidak terlibat dalam organisasi yang berpotensi mengganggu konsolidasi dan keutuhan jam’iyyah.
Menurut Izzul, GP Ansor dan Banser adalah benteng terakhir yang menjaga warisan para kiai. Ia meminta seluruh kader untuk tidak memberi ruang kepada pihak luar yang ingin merusak nilai perjuangan ulama.
“Kader GP Ansor dan Banser merupakan penjaga warisan ulama. Jalan kita adalah jalan pengabdian, bukan jalan ambisi pribadi,” tegasnya.
Ia menambahkan, meski situasi di Jember terbilang kondusif, GP Ansor tetap memperkuat barisan dan komitmen terhadap jam’iyyah Nahdlatul Ulama.
“Tidak ada tempat bagi yang menyimpang dari garis perjuangan ulama dan jam’iyyah NU,” tandas Izzul, yang juga menjabat Dekan FEBI Universitas Islam Jember.
Ia mengajak seluruh kader untuk memperkuat persatuan, menjaga marwah organisasi, dan mewaspadai gerakan yang dapat memecah belah.
“Satu komando, satu barisan. Jaga organisasi, rawat persatuan, dan teguhkan komitmen berjam’iyyah,” pungkasnya.
Sumber : enewsindo