Terindikasi Berafiliasi Dengan Zionis Penjajah Israel Dan Indikasi Pelanggaran Tata Kelola Keuangan, Syuriyah PBNU Makzulkan Ketum PBNU

Dokumen keputusan hasil Rapat Harian Syuriyah untuk memberhentikan Gus Yahya Cholil Staquf dari posisinya sebagai Ketua Umum PBNU beredar dipublik, “Jika dalam tiga hari tidak mengundurkan diri maka akan diberhentikan,” begitu bunyi petikan keputusan hasil rapat tersebut.

Bacaan Lainnya

Surat itu adalah risalah Rapat Harian Syuriah PBNU yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Rapat digelar pada Kamis (20/11/2025) pukul 17.00-20.00 WIB di Hotel Aston, Jakarta Pusat.

Latar Belakang Pemakzulan
Upaya pemakzulan ini dipicu oleh kehadiran akademikus internasional, Peter Berkowitz, dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). Berkowitz dikenal sebagai penulis buku Israel and The Struggle Over The International Laws of War, yang membahas pembelaan terhadap kebijakan Israel. Kehadirannya memicu perdebatan di internal NU karena dugaan afiliasi dengan jaringan yang dianggap terkait Zionisme internasional.


Terdapat tiga poin krusial yang menjadi landasan desakan mundur tersebut:

1. Pelanggaran Ideologis: Polemik kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU (AKN NU) yang menghadirkan narasumber terafiliasi jaringan zionisme internasional. Hal ini dinilai melanggar prinsip Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah dan Muqaddimah Qanun Asasi NU.

2. Pencemaran Nama Baik: Kegiatan tersebut dianggap memenuhi unsur Pasal 8 huruf a terkait tindakan yang mencoreng reputasi organisasi.

3. Tata Kelola: Adanya sorotan tajam terhadap indikasi pelanggaran tata kelola keuangan di lingkungan PBNU.

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) angkat suara menanggapi beredarnya risalah Rapat Harian Syuriah PBNU yang memuat keputusan meminta Yahya Staquf (Gus Yahya) mundur dari jabatan. Ia meminta seluruh pengurus dan warga Nahdlatul Ulama tetap tenang di tengah memanasnya dinamika internal tersebut.

Menurut Gus Ipul, apa yang terjadi itu merupakan dinamika organisasi yang sedang berjalan. “Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman,” kata Gus Ipul, Jumat (21/11/2025).

Pos terkait