Sindiran Aktivis ke Muhammadiyah & NU: Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang

Sejumlah aktivis sosial di Jogja yang tergabung dalam Forum Cik Ditiro menggelar aksi untuk mendesak Muhammadiyah menolak tawaran konsesi tambang.

Aksi digelar di depan Gedung Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta pada Sabtu (27/7). Hal itu karena pada saat bersamaan PP Muhammadiyah sedang menggelar konsolidasi nasional di kampus UNISA Yogya.
Massa aksi itu membawa sejumlah spanduk yang berisi desakan kepada Muhammadiyah untuk menolak tambang.

Salah satu spanduk berisi sindiran kepada Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dengan narasi ‘Dipisahkan Qunut Disatukan Tambang’. Dalam poster yang sama juga terdapat karikatur wajah Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir bersebelahan dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Selain spanduk itu, ada juga spanduk lain yang bertuliskan ‘Petaka Tambang Transisi Pembantaian’; ‘Muhammadiyah Ingat Kyai Ahmad Dahlan Bukan Jokowi & Bahlil’; ‘Muhammadiyah Kita Sayang Tolak Konsesi Tambang Sekarang’; ‘Muhammadiyahku Sayang Muhammadiyahku Malang’; ada juga spanduk yang bertuliskan potongan ayat Al-Quran Surat Arrum ayat 41 dan Al-A’raf ayat 56.
Inisiator Forum Cik Ditiro, Masduki, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan aksi simbolik yang bertujuan untuk mengingatkan PP Muhammadiyah terkait dengan konsesi tambang.

“Kita mengingatkan, khususnya Muhammadiyah yang dua hari ini akan berkumpul, untuk menjaga kewarasan, untuk menjaga akal sehat. Bahwa ormas itu tugasnya adalah menjadi masyarakat sipil, menjadi organisasi yang mengontrol negara, pemerintah, dan berpihak pada kepentingan warga negara,” kata Masduki, Sabtu (27/7).

Sumber: kumparan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *