Oleh KH. Luthfi Bashori
Orang yang memiliki banyak ilmu itu sangatlah mulia, terutama orang yang mendalami ilmu agama lantas mengamalkan serta mengajarkannya, maka ia akan menjadi mulia baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda: “Ilmu merupakan kehidupan islam dan pilar iman, barang siapa menguasai satu ilmu niscaya allah menyempurnakan pahala-Nya. Dan barang siapa belajar ilmu lalu mengamalkannya, niscaya Allah mengajarkan kepadanya ilmu-ilmu yang tidak ia ketahui.” (HR. Abusy Syekh).
Jangankan memiliki ilmu agama, bahkan hampir setiap orang yang mendalami suatu ilmu, sebut saja mendalami ilmu keterampilan, maka orang tersebut akan diangkat derajatnya menjadi seorang pakar pada bidangnya.
Seorang pakar itu akan diberi kedudukan yang tinggi dan mulia di kalangan lingkungannya, dimana ia menjalankan kemampuan sesuai dengan bidang ilmu yang digelutinya, dan di situ pula ia akan diagungkan oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Keutamaan yang dimiliki oleh orang yang berilmu itu berada di atas segalanya. Ilmu itu, apabila diajarkan kepada orang lain bukannya makin berkurang, melainkan justru semakin bertambah.
Rasulullah SAW bersabda: “Ilmu merupakan perbendaharaan, kuncinya adalah bertanya, karena itu bertanyalah kalian, semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kalian. Sehubungan dengan masalah ini, ada empat orang yang diberi pahala, yaitu: Orang yang bertanya, orang yang mengajarkan ilmu, orang yang mendengarkan ilmu, dan orang yang mencintai ketiga-ketiganya.” (HR. Imam Abu Na’im melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib).
Orang-orang yang terlibat dalam suatu majelis ta’lim yang membahas ilmu syariat, maka semuanya akan mendapatkan pahala, yaitu orang yang bertanya, guru yang menerangkannya, para jamaah yang mendengarkannya, dan orang-orang yang mencintai mereka.
HIDUP MULIA DENGAN ILMU
