ISLAM ITU MENDUNIA, BUKAN MENUSANTARA

ISLAM ITU MENDUNIA, BUKAN MENUSANTARA

Bacaan Lainnya

Oleh KH. Luthfi Bashori

Rasulullah SAW itu diutus oleh Allah untuk seluruh umat di seluruh dunia, dengan membawa risalah agama Islam.

Untuk itulah beliau SAW bersabda:

أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنْ الأَنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا، وَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ فَلْيُصَلِّ، وَأُحِلَّتْ لِي الْغَنَائِمُ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ.

Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorangpun dari Nabi-Nabi sebelumku: Aku ditolong melawan musuhku dengan ketakutan mereka dari jarak sebulan perjalanan, bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan suci, maka dimana saja seorang laki-laki dari umatku mendapati waktu shalat hendaklah ia shalat, dihalalkan harta rampasan untukku, para Nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia, dan aku diberikan (hak) syafaat. (HR. Bukhari – Muslim).

Hadits ini selaras dengan firman Allah:

﴿وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ﴾ [ سبأ: 28]

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. [Saba: 28].

Jadi Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW itu sifatnya universal mendunia, bahkan beliau SAW itu diutus kepada etnis Arab yang berada di berbagai negara-negara Arab, serta kepada etnis non Arab yang berada di seluruh penjuru dunia.

Cinta tanah air itu hukumnya boleh saja, tetapi betapa salah dan sempitnya pemikiran orang yang hanya fanatik buta terhadap Islam Nusantara, apalagi dengan membanggakan diri merasa lebih unggul dari umat Islam di lain tempat, hanya karena merasa dirinya dilahirkan di wilayah Nusantara, padahal ajaran Islam itu sendiri, tidak harus mengikuti aturan, tradisi dan kebudayaaan Nusantara.

Tradisi dan budaya Nusantara yang tidak bertentangan dengan ajaran Syariat, maka boleh dilestarikan oleh umat Islam, namun tradisi dan budaya yang bertentangan dengan Syariat ya wajib ditolak oleh umat Islam.

Bahkan di antara kaum fanatisme kesukuan itu, masih ada yang berani berkoar-koar menolak keberadaan Islam Kuwait, Islam Saudi Arabiah, Islam Mesir, Islam Yaman, Islam Inggris, Islam Jepang, dll, hanya karena melihat entis dan suku kelahiran yang berbeda.

Rasulullah SAW bersabda:

وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ

Bukan dari golongan kami orang yang mati karena fanatisme (kesukuan). (HR. Abu Dawud).

Pos terkait