Innalillahi Wainnailaihi Roji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah Ta’ala pemegang kunci Ka’bah, Syekh DR. Shalih Zainal Abidin al Syaibi, pada hari Sabtu, tanggal 16 Dzulhijjah 1445 H. Jenazah akan dikebumikan di pekuburam al Ma’la, Makkah.
Syekh Shalih merupakan generasi ke-77 sejak Fathu Makkah (penaklukkan kota Makkah) di masa Rasulullah SAW dan generasi ke-109 sejak Qushay bin Kilab (kakek ke-5 Nabi Muhammad SAW) yang dipercayai memegang urusan Ka’bah.
Pada tahun 2013, Dr Saleh resmi menggantikan pamannya sebagai pemegang kunci Kabah ke-109. Beliau mengabdikan hidupnya untuk menjaga dan merawat tempat suci umat Islam ini selama lebih dari 10 tahun, sejak tahun 2013 hingga wafatnya pada 22 Juni 2024.
Selama masa baktinya, Dr Saleh dikenal sebagai sosok yang tekun, disiplin, dan amanah dalam menjalankan tugasnya.
Sebagai informasi, bahwa pemegang kunci Ka’bah tidak lain kecuali keturunan dari keluarga Bani al Syaibah. Sebuah tradisi yang tidak dilembagakan namun berjalan tertib berdasarkan wasiat Nabi SAW dan ayat Allah SWT.
Mereka adalah keluarga penanggung jawab untuk merawat Ka’bah. Mulai dari membuka, menutup, membersihkan, mencuci sampai dengan merawat kiswah Ka’bah. Tugas itu diemban berdasarkan wasiat Nabi SAW kepada datuk mereka, yaitu Utsman bin Abi Thalhah ra.
Sebagai informasi, bahwa pemegang kunci Ka’bah tidak lain kecuali keturunan dari keluarga Bani al Syaibah. Sebuah tradisi yang tidak dilembagakan namun berjalan tertib berdasarkan wasiat Nabi SAW dan ayat Allah SWT.
Mereka adalah keluarga penanggung jawab untuk merawat Ka’bah. Mulai dari membuka, menutup, membersihkan, mencuci sampai dengan merawat kiswah Ka’bah. Tugas itu diemban berdasarkan wasiat Nabi SAW kepada datuk mereka, yaitu Utsman bin Abi Thalhah ra.
Saat Nabi SAW kembali ke kota Makkah pada peristiwa penaklukan kota Makkah pada tahun 8 H, beliau SAW menyerahkan kunci Ka’bah seraya berkata kepada Utsman bin Abi Thalhah, “Wahai Utsman, inilah kunci Ka’bah. Kunci ini akan tetap berada di tangan kalian. Tidak ada yang akan mengambilnya dari kalian kecuali orang yang zhalim.”
Menjelang Utsman wafat, ia mewariskan kunci itu kepada saudaranya, yaitu Syaibah. Begitulah seterusnya hingga saat ini kunci Ka’bah diwariskan secara turun-temurun pada keturunan Bani al Syaibah.