Hukum Memakai Cincin/ Kalung Gading Gajah/ Taring Hewan Buas

Tanya Jawab Bersama KH. Luthfi Bashori

[27/4 05.21] Penanya:
Assalamualaikum Kyai Luthfi Bashori, bolehkan menggunakan cincin bahan gading gajah, dan menggunakan kalung taring macan, najiskah?

[6/5 13.07] ADMIN KH. LUTHFI BASHORI (+62 822-2880-0313)

Termasuk najis, tidak boleh dipakai shalat. Kalau sekedar untuk dipakai di luar shalat, terutama di saat kering, ya boleh saja tapi makruh (kurang baik), namun di saat basah menjadi najis yang harus disucikan, jadi agak ribet juga buat si pemakainya.

Imam Nawawi juga mengatakan:

العاج المتخذ من عظم الفيل نَجِسٌ عِنْدَنَا كَنَجَاسَةِ غَيْرِهِ مِنْ الْعِظَامِ لَا يجوز استعماله في شئ رَطْبٍ فَإِنْ اُسْتُعْمِلَ فِيهِ نَجَّسَهُ: قَالَ أَصْحَابُنَا وَيُكْرَهُ اسْتِعْمَالُهُ فِي الْأَشْيَاءِ الْيَابِسَةِ لِمُبَاشَرَةِ النَّجَاسَةِ وَلَا يَحْرُمُ لِأَنَّهُ لَا يَتَنَجَّسُ بِهِ

Menurut kami “Al-Aaj” (gading) yang terbuat dari tulang gajah hukumnya najis sebagaimana najisnya tulang-tulang yang lain. Tidak diperbolehkan menggunakannya pada sesuatu yang basah. Jika digunakan pada perkara yang basah maka dia akan menajiskannya.

Ashab kami berkata: “Dan dimakruhkan menggunakannya pada perkara yang kering karena bersentuhan langsung dengan perkara yang najis, dan hal itu tidaklah haram, karena benda yang kering tidak menjadi najis sebabnya.”

(Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi, Majmu’ Syarhul Muhadzzab, [Beirut, Darul Fikr], juz I, halaman 243).

Pos terkait